Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Kembali ke Zaman Dulu

Zaman dulu hanya makan nasi dicampur garam dan minyak jelantah ( minyak makan bekas digunakan berulang-ulang ) adalah karena memang jamannya sedang susah dimana untuk mendapatkan sayur dan lauk kudu harus bekerja keras, syukur-syukur masih bisa makan nasi terkadang kala hanya makan singkong atau pisang rebus. Zaman sekarang dimana semua serba modern dan canggih, ternyata makan hanya dengan nasi saja karena tiadanya kemampuan untuk menyediakan sayur dan lauk, inipun karena faktor keadaan...keadaan menginginkan sesuatu yang lebih sehingga menimbulkan masalah hutang yang selangit...MIRIS...bahkan air mata yang mengucur deras dan dada yang merasa sesak tak mampu mengurangi sedihnya keadaan ini. Hanya untuk makan saja sudah susah apalagi untuk yang lain-lain. Zaman apakah memang sudah demikian adanya, apakah harus dihadapi dengan tersenyum optimis ataukah dengan kemarahan pesimis...yang jelas pasrah dan selalu bersyukur hanya itu harapan satu-satunya sebagai pelipur lara bahwa

PATAH ARANG

hari demi hari dilalui dengan lelah tak hanya fisik tapi juga pikiran, mungkinkah ini tak ada akhir. slalu berusaha tapi apa daya kemampuan terbatas, hanya bisa berharap dan berdoa semoga ada keajaiban, hingga masalah yang ada bisa terselesaikan segera. semoga.....

MENYERAH

Serta merta kata itu terbersit dipikiran yang kalut, hari demi hari dilalui dengan perasaan bersalah dan tak berdaya, setiap usaha dan upaya yag dilakukan tak ada kata tuntas, fisik ini mulai lelah, hati ini mulai terkikis sedikit demi sedikit, pikiran ini mulai tak waras, perjuangan dengan lakon tunggal ini sudah mulai goyah... MENYERAH adakah rasa iba & kasihan dari sanak saudara & keluarga, akan adakah pertolongan dari seseorang, sekedar peringan beban dan pengobat hati yang luka dan bisa menghapus setiap tetesan air mata ini... HARAPAN mungkin hanya tinggal sedikit cahaya dibalik kegelapan, yang bisa membuat fisik ini bangkit kembali, ada tempat bersandar untuk kepala yang terkulai lemah ini, pelukan hangat yang menyejukkan hati, bisikan lembut yang menenangkan jiwa...bahwa semua kan baik-baik saja... PASRAH kembali pada sang pencipta...bila kondisi  jiwa dan raga ini lelah sehingga hanya ada kata menyerah, yakinlah walau hanya setitik bahwa harapan itu pasti ad